BAB I
· LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat . banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhioleh lingkunagn dan
banyak penyakit dapat di mulai seperti dimulai , di dukung , ditopang , atau di
rangsang oleh faktor faktor lingkungan .
Menurut notoatmodjo kesehatan lingkungan pada hakikatnya
adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh
positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang prtimum pula . Undang-Undang
RI NO. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan kesehatan lingkunganmeliputi
penyehatan air dan udara , pengamanan limbah padat , limbah cair ,limbah gas
dan kebisingan , pengendalian faktor penyakit dan penyehatan atau pengaman
lainnya
· KESEHATAN DAN
PENYAKIT
Kesehatan adalah kondisi fisik , mental dan sosial yang
sempurna, bukan hanya ketidak hadiran penyakit belaka . kalau definisi tersebut
terkaji lebih jauh , tidak banyak manusia yang benar-benar sehat , tetapi
bukanberti bahwa semua manusia selalu mempunyai penyakit .
Penyakit adalah perubahan yang menggangu kondisi tubuh
sebagai reespon dari faktor lingkungan yang berupa nutrisi , kimia , biologi
atau psikiologi
· LINGKUNGAN
HIDUP
Lingkungan hidup adalah ruang yang ditempati suatu makhluk
hidup bersama dengan makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik).
Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, hewan dan tumbuhan, serta
terdapat hubungan saling ketergantungan diantaranya
Pencemaran lingkungan merupakan salah satu dari beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan . UU RI No. 23 tahun 1997
tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 2 (12) menyebutkan :
“pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup ,
zat energi dan komponen lainnya di dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya”
· LINGKUNGAN AIR
Pencemaran air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat,
seperti danau dan sungai, serta perairan laut. Sumber pencemaran air, misalnya
pengerukan pasir, limbah rumah tangga, industri, pertanian, pelebaran sungai,
pertambangan minyak lepas pantai, serta kebocoran kapal tanker pengangkut
minyak .
Limbah industri
Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan
sampah organik dan anorganik. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan
hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas yang antara lain berasal
dari air pendingin industri. Limbah industri
dapat membunuh mikroorganisme air. Akan tetapi, beberapa
pabrik tidak mampu menghilangkan unsur kimia atau racun yang dikandungnya.
Limbah industri yang dapat mencemari air bergantung pada jenis industrinya.
Limbah tersebut berupa organik, anorganik, dan panas.
Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran airterutama
karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dannherbisida. Pencemaran air oleh
pupuk, pestisida, dan herbisida dapat meracuni organisme air, seperti plankton,
ikan, hewan yang meminum air tersebut dan juga manusia yang menggunakan air
tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Residu pestisida seperti DDT yang
terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai
makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia.
Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke
bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di
perairan. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan ganggang atau enceng
gondok menjadi pesat (blooming).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan
kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini
mengakibatkan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme
anaerob. Fenomena ini disebut sebagai eutrofikasi.
Limbah pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah
pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut
minyak. Setiap tahun diperkirakan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari
kapal tanker ke laut mencapai 3.9 juta ton sampai 6.6 juta ton. Tumpahan minyak
merusak kehidupan di laut, diantaranya burung dan ikan. Minyak yang menempel
pada bulu burung dan insang ikan mengakibatkan kematian hewan tersebut.
Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
· Terganggunya
kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
· Terjadinya
ledakan ganggang dan tumbuhan air
· .Pendangkalan
dasar perairan
· Tersumbatnya penyaring reservoir, dan
menyebabkan perubahan ekologi
· Dalam jangka
panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
· .Akibat
penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
· Kematian biota
kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
· .Dapat
mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
· Air tidak
dapat digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air
sudah tercemar sehingga tidak bisa digunakan lagi apalagi air ini banyak
manfaatnya seperti untuk diminum, mandi, memasak mencuci dan lain – lain
· Air tidak dapat
digunakan untuk keperluan industri, contoh air yang terkena minyak tidak dapat
digunakan lagi sebagai solven atau sebagai air dalam proses industri kimia
· Air tidak dapat
digunakan untuk keperluan pertanian, seperti untuk irigasi, pengairan sawah dan
kolam perikanan. Apabila air sudah tercemar oleh senyawaan organik dapat
mengakibatkan perubahan drastis pada PH air. Air yang bersifat terlalu asam atau basa akan mematikan tanaman
dan hewan air, selain itu air yang tercemar oleh limbah B3 menyebabkan banyak
ikan mati dan pada manusia timbul penyakit kulit ( rasa gatal ).
· LINGKUNGAN
UDARA
Pencemaran udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer
bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian
300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan aktivitas
manusia
Tabel 11.1 Bahan pencemar udara dan sumbernya
NO POLUTAN DIHASILKAN DARI
1 Karbon
dioksida
(CO2)
Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), pembakaran gas alam dan hutan,
respirasi, serta pembusukan.
2 Sulfur
dioksida
(SO2) nitrogen
monoksida (NO) Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara), misalnya gas buangan kendaraan.
3 Karbonmonoksida
(CO) Pemakaian
bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor
yang pembakarannya tidak sempurna.
4 Kloro
Fluoro
Carbon (CFC) Pendingin
ruangan, lemari es, dan perlengkapan
yang menggunakan penyemprot aerosol.
Jenis – Jenis Pencemaran Udara
Karbon dioksida (CO2)
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan
gas alam telah lama dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap
energi. Misalnya untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri, dan
pertanian. Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida
dilepaskan ke udara. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah karbon
dioksida yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan. Apakah dampak
peningkatan CO2 terhadap lingkungan?
Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak stabil. Karbon monoksida yang berada di kota besar
sebagian besar berasal dari pembuangan gas kendaraan bermotor yang gas-gas
pembakarannya tidak sempurna. Selain itu, karbon monoksida dapat berasal dari
pembakaran bahan bakar fosil serta proses industri. Karbon monoksida dalam
tubuh manusia lebih cepat berikatan dengan hemoglobin daripada oksigen. Jika di
udara terdapat karbon monoksida, oksigen akan kalah cepat berikatan dengan hemoglobin.
Beberapa orang akan menderita defisiensi oksigen dalam
jaringan tubuhnya ketika haemoglobin darahnya berikatan dengan karbon monoksida
sebesar 5%. Seorang perokok haemoglobin darahnya sering ditemukan mengandung
karbon monoksida lebih dari 10%.
Defisiensi oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang
menderita sakit kepala dan pusing. Kandungan karbon monoksida yang mencapai
0.1.% di udara dapat mengganggu metabolisme tubuh organisme. Oleh karena itu,
ketika memanaskan mesin kendaraan di dalam garasi sebaiknya pintu garasi dibuka
agar gas CO yang terbentuk tidak terakumulasi di dalam ruangan dan terhirup.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida dilepaskan ke udara ketika terjadi
pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan biji logam. Konsentrasi SO2 yang
masih diijinkan ialah antara 0.3 sampai 1.0 mg m-3. Akan tetapi, di daerah yang
dekat dengan industri berat, konsentrasi senyawa tersebut menjadi lebih tinggi,
yaitu 3.000 mg m-3 . Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama menyebabkan penyakit
bronkitis, radang paru-paru (pneumonia), dan gagal jantung. Partikel-partikel
ini biasanya sulit dibersihkan bila sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan
iritasi dan mengganggu pertukaran gas.
Pencemaran sulfur (sulfur oksida) di sekitar daerah
pencairan tembaga dapat menyebabkan kerusakan pada vegetasi hingga mencapai
jarak beberapa kilometer jauhnya. Tumbuhan mengabsorbsi sulfur dioksida dari
udara melalui stomata. Tingginya konsentrasi sulfur dioksida di udara
seringkali menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida memainkan peranan penting di dalam
penyusunan jelaga fotokimia. Nitrogen dioksida dihasilkan oleh gas buangan
kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibentuk di dalam jelaga sering
menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru. Selain itu, bahan polutan tersebut
dapat merusak tumbuhan.
DAMPAK PENCEMARAN UDARA
Dampak pencemaran udara dapat berskala mikro dan makro. Pada
skala mikro atau lokal, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia.
Misalnya, udara yang tercemar gas karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang
akan menimbulkan keracunan, jika orang tersebut terlambat ditolong dapat
mengakibatkan kematian. Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya
fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah
efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.
Hujan asam
Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan
serta pembangkit listrik tenaga disel dan batubara yang utama adalah sulfur
dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Gas yang dihasilkan tersebut
bereaksi di udara membentuk asam yang jatuh ke bumi bersama dengan hujan dan
salju. Misalnya, sulfur dioksida berreaksi dengan oksigen membentuk sulfur
trioksida.
2 SO2 + O2 2 SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi dengan uap air membentuk
asam sulfat.
SO3 + H2O H2
SO4
yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju
asam.
Hujan asam dapat mengakibatkan kerusakan hutan, tanaman
pertanian, dan perkebunan. Hujan asam juga akan mengakibatkan berkaratnya
benda-benda yang terbuat dari logam, misalnya jembatan dan rel kereta api,
serta rusaknya berbagai bangunan. Selain itu, hujan asam akan menyebabkan
penurunan pH tanah sungai, dan danau, sehingga mempengaruhi kehidupan organisme
tanah, air, serta kesehatan manusia.
Efek rumah kaca (green house effect)
Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu dipemukaan
bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 (karbon dioksida) di atmosfer.
Gejala ini disebut efek rumah kaca karena diumpamakan dengan fenomena yang
terjadi di dalam rumah kaca.
Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke
dalamnya. Sebagian sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian
lagi dipantulkan kembali ke arah kaca. Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat
keluar dari rumah kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang
dihasilkan meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi
diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi panas tersebut
tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh
benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang
dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian
radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut:
gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer adalah H2O
dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap
seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan
kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi
meningkat atau
yang disebut dengan pemanasan global (global warning).
Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub
utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut,
sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam,
sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca
menimbulkan perubahan iklim, misalnya suhu bumi meningkat rata-rata 3°C sampai
4°C pada abad ke-21, kekeringan atau curah hujan yang tinggi di berbagai tempat
dapat mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian, peternakan, perikanan, dan
kehidupan manusia.
Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi pada
ketinggian ± 30 km diatas bumi. Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer
yang disebut stratosfer. Lapisan ozon ini berfungsi menahan 99% radiasi sinar
Ultra violet (UV) yang dipancarkan ke
matahari.
Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk
aerosol (gas penyemprot), mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau
karet busa, jika sampai ke lapisan stratosfer akan berikatan dengan ozon. CFC
yang berikatan dengan ozon menyebabkan terurainya molekul ozon sehingga terjadi
kerusakan lapisan ozon, berupa penipisan lapisan ozon.
Penipisan lapisan ozon di beberapa tempat telah membentuk
lubang seperti di atas Antartika dan kutub Utara. Lubang ini akan mengurangi
fungsi lapisan ozon sebagai penahan sinar UV. Sinar UV yang sampai ke bumi akan
menyebakan kerusakan pada kehidupan di bumi. Kerusakan tersebut antara lain
gangguan pada rantai makanan di laut, serta kerusakan tanaman budidaya
pertanian, perkebunan, serta mempengaruhi kesehatan manusia.
Radiasi
Makhluk hidup sudah lama menjadi objek dari bermacammacam
bentuk radiasi. Misalnya, radiasi matahari yang mengandung sinar ultraviolet
dan gelombang infra merah. Selain berasal dari matahari, radiasi dapat juga
berasal dari luar angkasa, berupa sinar kosmis dan mineral-mineral radioaktif
dalam batubatuan.mAkan tetapi bentuk radiasi akibat aktivitas manusia akan
menimbulkan polusi.
Bentuk-bentuk radiasi berupa kegiatan uji coba bom nuklir
dan penggunaan bom nuklir oleh manusia dapat berupa gelombang elektromagnetik
dan partikel subatomik. Kedua macam bentuk radiasi tersebut dapat mengancam
kehidupan makhluk hidup.
Dampak radiasi dapat dilihat pada tingkat genetik dan sel
tubuh.
Dampak genetik pada interfase menyebabkan terjadinya
perubahan gen pada AND atau dikenal sebagai mutasi gen. Dampak somatik (sel
tubuh) adalah seseorang memiliki otak yang lebih kecil daripada ukuran normal,
cacat mental, dan gangguan fisik lainnya serta
leukemia.
LINGKUNGAN TANAH
· Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah berasal dari limbah rumah tangga, kegiatan
pertanian, dan pertambangan.
Limbah rumah tangga
Dalam rumah tangga, air digunakan untuk minum, memasak,
mencuci, dan berbagai keperluan lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau
mengalir ke selokan. Selanjutnya, air tersebut mengalir ke sungai, danau, dan
laut. Air buangan rumah tangga atau dikenal
sebagai limbah domestik mengandung 95% sampai 99% air dan
sisanya berupa limbah organik .
Sebagian dari air buangan terdiri atas komponen nitrogen,
seperti urea dan asam urik yang kemudian akan terurai menjadi amoniak dan
nitrit. Pada perairan yang dimasuki oleh limbah rumah tangga biasanya akan
menyebabkan populasi ganggang menjadi meningkat pesat sebagai akibat banyaknya
persediaan nutrien
Sebaliknya, persediaan oksigen dalam perairan tersebut
semakin berkurang. Di sana dapat ditemukan Tubifex sp., hewan air yang mampu
hidup dengan baik di bawah kondisi defisiensi oksigen. Semakin ke hilir atau ke
arah muara, limbah organik lebih terurai secara sempurna sehingga kandungan oksigen
dalam air kembali normal. Hewan dan tumbuhan air dapat tumbuh dengan baik.
Selain itu limbah rumah tangga terpenting adalah sampah.
Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam
pencemaran tanah, air, dan udara. Tanah yang mengandung sampah diatasnya akan
menjadi tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit. Pencemaran oleh
mikroorganisme dan polutan lainnya dari sampah akan mengurangi kualitas air
tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan
fisiknya, misalnya bau, warna, dan rasa, bahkan
terdapat lapisan minyak. Beberapa jenis sampah, seperti
plastik dan logam sulit terurai sehingga berpengaruh pada kemampuan tanah
menyerap air.
Limbah pertanian
Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia
pemberantas hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida)
dapat mencemari tanah, dan air. Herbisida merupakan pestisida yang 40%
produknya sudah digunakan di dunia. Para petani menggunakan herbisida untuk
mengontrol atau mematikan sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik.
Percobaan pada kelinci dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25%
menunjukkan bahwa pemberian makanan dan minuman yang dicampur herbisida dapat
menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan
kanker.
Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk
mengontrol atau memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau
penyakit. Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari
serangan cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam
tanah sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun
terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang mengandung
metal merkuri tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan. Fungisida dapat
memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Insektisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk
membunuh serangga hama. Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama.
Pestisida dan herbisida memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di
dalam tanah. Residu pestisida
dan herbisida ini membahayakan kehidupan organisme tanah.
Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT
(Dikloro Difenil Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat
penting bagi proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang
tercemar pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena
zat-zat tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.
Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah
menjadi masam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman.
Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran
tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan.
Sisa-sisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap
di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi secara terus menerus akan
mengakibatkan kerusakan tekstur tanah, tanah mengeras, dan akan retak-retak pada
musim kemarau
Pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan
pencemaran tanah. Salah satu kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar
mencemarkan tanah adalah penambangan emas. Pada penambangan emas, polusi tanah
terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari
bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat
mematikan tumbuhan, organisme tanah, dan mengganggu kesehatan manusia.
DAMPAK PENCEMARAN TANAH
1.Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung
padatipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi
yangterkena. Kromium, berbagai macam pestisida danherbisida merupakanbahan
karsinogenik untuk semua populasi . Timbal sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal padaseluruh
populasi. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada
konsentrasitertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Terdapatbeberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti
sakit kepala, pusing,letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut diatas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapatmenyebabkan Kematian.
2.Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dariadanya bahan
kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendahsekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik danantropoda
yanghidup di lingkungan tanah tersebut.
Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan, yang dapat memberi akibatyang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk
kehidupan terbawah tersebut rendah,bagian bawahpiramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk
penghuni piramida atas.Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini,
seperti konsentrasi DDT padaburung menyebabkan rapuhnya cangkang telur,
meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies
tersebut.Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanamanyang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Hal inidapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi
tanaman di manatanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa
bahanpencemar ini memilikiwaktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama
· Pencemaran
Suara (Kebisingan)
Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah
pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila
intensitas bunyi melampui 50 desibel (db).
Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan,
kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas tinggi,
seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat
terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu
manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
· Pencemaran
cahaya
Pencemaran
cahaya adalah dampak buruk akibat cahaya buatan manusia .
Dampak pencemaran cahaya
· Burung –
burung biassanya bermigrasi
· Penyu laut
tidak berani bertelur dan menyembunyikan telurnya di pantai
· Ikan ikan
suka terhadap tempat yang terang
· Serangga
serangga kecil senang berada pada cahaya lampu
· Menyeabkan
masalah tidur pada manusia
· Pada
astronom sulit mengamati dan menemukan objek di angkasa
· INDOOR AIR QUALITY
Kualitas udara dalam ruangan (IAQ) adalah istilah yang
mengacu pada kualitas udara di dalam dan sekitar bangunan dan struktur,
terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamananpenghunibangunan.
IAQ dapat dipengaruhi
oleh gas (termasuk karbon monoksida, radon, senyawa organik yang mudah
menguap), partikulat, kontaminan mikroba (jamur, bakteri) atau stressor massa
atau energi yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan buruk. Kontrol sumber,
filtrasi dan menggunakan ventilasi untuk mencairkan kontaminan adalah metode
utama untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan di bangunan paling.
Penentuan IAQ
melibatkan pengumpulan sampel udara, pemantauan paparan polutan, koleksi sampel
pada permukaan bangunan dan komputer pemodelan aliran udaradi dalam gedung.
bahan pencemar pada indoor air dapat muncul dalam wujud gas
, uap dan partikel .bahan pencemar kimia yang sering ditemukan dalam indoor air
quality adalah :
· Karbon
dioksida (CO2) adalah pengganti untuk polutan dalam ruangan yang dipancarkan
oleh manusia dan berkorelasi dengan aktivitas metabolisme manusia. Karbon
dioksida pada tingkat yang luar biasa tinggi dalam ruangan dapat menyebabkan
penghuni untuk tumbuh mengantuk, sakit kepala, atau fungsi pada tingkat aktivitas
yang lebih rendah.
· Ozon
diproduksi oleh sinar ultraviolet dari Matahari memukul atmosfer bumi (terutama
di lapisan ozon), petir, perangkat listrik tertentu (seperti ionisers udara),
dan sebagai produk sampingan dari jenis lain polusi.
· Karbon
monoksida , nitrogen dioksida , sulfur dioksida yang merupakan hasil pembakaran
· Senyawa
organik , yang berasal dari beragam sumber dalam dan di luar gedung
Selain jenis kontaminan , aspek lain yang harus
dipertimbangkan dalam kualitas indoor air quality adalah tinktang kebauan
(smell). Kombinasi bau tertentu dengan sedikit pengaruh iritasi dari senyawa
pada indoor air menuntun kita untuk menentukan kualitasnya sebaga ”bersih” atau
“tercemar”. Fenomena in disebut dengan sick building syndrome yang muncul lebih
dari 20% penghuhi gedung mengeluh tentang kualitas udara atau memiliki gejala –
gejala tertentu . selain kontaminan kimia , kontaminan biologi seperti
legionella pneumophilia juga turut menciptakan sick building syndrome tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar